dalam naungan cahaya ukhuwah
Jika kau merasa lebih baik sendiri tanpa
membutuhkan orang lain, maka itu
kesalahan pertamamu dalam memandang ukhuwah.
Jika kau merasa lebih dibutuhkan orang lain
dalam sesuatu hal, maka itu kesalahan kedua dalam memandang naungan ukhuwah.
Jika kau merasa lebih baik dibanding orang
lain, maka itu kesalahan ketiga dalam memandang naungan awan ukhuwah
Jika hati masih belum merasa melibihkan untuk mencintai
saudaramu dari pada dirimu, maka itu kesalahan keempat dalam naungan cahaya ukhuwah
Jika hati sangat tergantung dengan saudaramu
hingga tak ada ruang untuk cinta Rabb-mu maka itu kesalahan kelima dalam
memandang sejatinya naungan cahaya ukhuwah
Jika cintamu hanya tertuju pada satu saudaramu
dan terbiasa menyakiti saudaramu yang lain, maka itu kesalahan keenam dalam memandang
hakikatnya naungan cahaya ukhuwah.
Jika memang engkau banyak menemukan kesalahan-kesalahan
dalam ukhuwah lantas meninggalkannya, itu kesalahan terakhir dalam memaknai ukhuwah
Dalam naungan Ukhuwah memang kadang akan menemukan
banyak kesalahan, lalu memperbanyak kesalhan itu, bahkan memenjarakan kesalahan
itu.
Namun ia yang tak pernah salah berarti ia tak
pernah belajar, ia yang tak pernah belajar berarti takkan mengerti kesalahan,
dan ia yang tak mengerti kesalahannya, takkan mencari titik kebahagian.
Terkadang yang tak mengenal tak pernah belajar
untuk mengerti dan akan menimbun masalah, namun yang saling mengenal kadang
malah memeperpanjang masalah .
Bukan berarti menghindari ukhuwah menyelesaikan
masalah, tapi juga bukan berarti didalam ukhuwah akan mendapatkan solusi dari
masalah.
Karena
adanya ukhuwah adalah bukan karena adanya masalah, meski ia merupakan
bagian dari ukhuwah
Seperti halnya kedekatan pertemanan bukan
berarti asal dari ukhuwah, meski ia merupakan bagian darinya.
Ia terlahir karena benih iman dalam hati
seorang hamba, mengagungkan ayat perintah-Nya untuk menyayangi saudaranya
Ia terlahir dari manisnya iman dalam hati
seorang hamba, hingga tak tega hatinya menyakiti saudaranya meski hanya kedipan
mata
Ia terlahir sebagai cermin , agar tak
memandang dirinya besar lantas
mengecilkan saudaranya
Ia terlahir sebagai perisai, agar tak goyah
melindungi diri, raga serta kehormatan saudaranya
Tak perlu kau cari ke penghujung teluk, karena
jiika kau lihat dengan mata kesombongan, ia takkan pernah terlihat dalam
pelupuk
Tak perlu kau cari ke dalam lapisan terdalam
di bumi, karena jika kau lihata dengan hati kedengkian, ia takkan berani
menampakkan diri
Tak perlu kau cari dalam atmosfer langit yang
tinggi, karena jika kau panggil dengan lisan
yang tajam, ia takkan pernah mendekat dengan muka berseri
Tak perlu dicari ukhuwah itu, ia akan datang dalam janji syahadatmu
Yang meninggikan perintah-Nya dan menjauh dari
larangan-Nya, yang melaksanakan hadist Rasulnya, dan rindu ingin bertemu dengannya.
Ia akan istemewa, ia akan berbuah dengan rasa manis tiada dua,
ketika kau benar-benar mengerti bahwa setiap mukmin adalah bersaudara.
Avnie suhayla
Komentar
Posting Komentar