Tak Sanggup Terucap

Secarik kertas itu menghambat aliran kejernihan fikirannya, Vira berfikir bagaimana caranya ia bisa melarikan diri ke tempat yang tak bisa mempertemukannya dengan orang itu, " Dia itu gak faham apa yaa, kalau aku gak mau ketemu. aku gak mau ngeliat mukanya,..... " .keluh Vira  dalam hatinya , meskipun dalam urusan sepenting apapun ia berharap tak bertemu dengan orang itu yang ia tak mau sebut namanya. Dia Juan yang namanya tak mau disebut pun oleh Vira. Bukan karna ia membenci Juan , Namun hatinya berdetak aneh dan sangat kencang jika dekat dengan Juan. Vira takut ada benih -benih cinta dan rindu yang belum halal dalam hatinya yang mulanya ia simpan rasa kagum itu padanya. Vira takut ketika hatinya lalai mengingat cinta pada Rabbnya, ia selipkan cinta pada hatinya untuk orang yang belum tentu jadi pendamping hidupnya.padahal isi secarik kertas itu menunjukan sesuatu  penting yang akan dibicarakan. Juan menunggu kedatangannya dari tadi , Iapun merasa sedikit kesal . Ia hanya memastikan jawaban yang pasti perihal sesuatu dan hal ini menguras pikirannya. Ia merasa ada hal yang janggal dalam hatinya  ketika tak sengaja Ia lihat wajahnya, tapi ia tepis begitu saja . tak ia hiraukan.

10 menit berlalu , ia tunggu. kecewa ia lalu pergi. Masih berfikir bertemu atau tidak . Vira masih diam di tempat. Dan Ia langkahkan kakiknya berat , ia putuskan ia akan pulang ke rumahnya. Ia cepatkan langkah takut bergoyah keyakinannya. Namun di seberang jalan Ia temukan sosok itu berdiri di sela kerumunan. menunggu juga menanti. 

kadang hati memang terdim kelihatannya, namun didalam yang tersembunyi dia berkata-kata. yang aman adalah  menenangkan hati yang masih bertanya-tanya ini. Vira hilang dibalik kerumunan dan hilang dibalik kebisingan. 

Komentar

Postingan Populer