Kisah Inspiratif "Dalam DekapanNya"

Sejenak kulihat lagi berkas -berkas yang ada dalam genggamanku ini. "in sya Allah sudah lengkap dan cleaar semua" , bisikku dalam hati. Berkas yang dalam genggamanku ini adalah bukti perjuanganku untuk memenuhi persyaratan mendaftar ke perguruan Tinggi yang sangat aku idam-idamkan. Sudah terbayang bagaimana nanti aku berkawan dengan sekelompok hamba yang sholehah, menimmba Ilmu tertinggi dalam derajatnya , mengambil hikmah dan pelajara berharga yang in sya Allah akan kudapatkan . "optimis itu penting kalau mau bermimp". kesemangati diriku kala itu. karna memang waktu liburan pengabdianku akan berkahir dan jadwalnya aku harus menyelesaikan semua persyaratan yang dimintaoleh perguruan Tinggi yang aku idam-idamkan itu. Dan Al-hamdulillah hanyasattu persyaratan lagi , yaitu membuat SKCK(Surat Kecakapan Kepolisian) yang berarti kita bebas dari segala pelanggaran kepolisian. Berhubung semua berkas siap. Aku dan ayahku akan menyerahkannya kepolisi sebagai bukti. Dan berharap pengerjaannya selesai sebelum aku kembali ke tugas pengabdianku di Ngawi. langkah kami berjalan cepat karena memang ayahku menyampatkan diri untuk menemaniku membuat SKCK padahal beliau masih dalam bertugas. Dan akhirnya kuserahkanlah semua berkas itu ketangan polisi yang bertugas mengurusi bagian administrasi. Namun apa yang terjadi , seketika berkas itu ditolak mentah-mentah. ketika ditanya alasanya adalah karena foto yang kuserahkan berjilbab dan menutupi telinga. Dengan gaya sok dia  yang  menunjukkan foto itu pada teman-temannya, dan temannya membenarkannya. Seperti ditusuk duri yang sangat tajam. Di hujani Bom Nuklir menghancurkan hatiku,dan Seperti disambar petir yang menghanguskan puing-puing diri yang tersisa. Sungguh sakit dirasa sebagai seorang muslimah yang ingin melanjutkan perkuliahan di Perguruan Tinggi Islami  yang mengharuskan membuka jilbab hanya demi mendapatkan SKCK dari dinas kepolisian yang diragukan keadilannya. Sungguh benar ia dilahirkan di pulau nan indah dengan pemandangannya dan penduduknya mayoritas beragaa hindu. Tapi Ia sekarang berada di Negara yang penduduknya mayoritas muslim terbanyak di dunia, dan ia mengalami pelecehan seperti ini. Tak sanggup hati berbicara , apalagi lisan terucap. Sempat Ku tahan air mata tapi tak bisa lama menahannya, sungguh sakit dirasa membuat air mata berhambur , meluap naik tak terarahkan. terlihat dari raut muka Ayah yang oanik tak sanggup melihatku sangat kecewa. Dengan hangat ia menyabarkanku sambil berusaha mencari jalan keluar. mungkin dalam diam Ia bangga pada anaknya yang ingin mempertahankan jilbabnya, namun  kebingungan (harus bagaimana?) menyelimuti  jiwa kami.

Dengan mata yang memerah dan tangisan kecil kuberusaha berfikir solusi dari semua ini. Kucoba menelpon ustdzahku yang suaminya adalah kepala kepolisian di kota ngawi. Kutanya perihal , apakah mencari SKCK harus melepas jilbab, beliau menjawab tidak . Di Ngawi boleh mengenakan jilbab karena identitas seseorang itu bisa pada mimik muka dan sibik jari, tidak harus telinga. Berbisikku dalam hati " Aku Didzalimi Ya Allah.... . Namun sayangnya membuat SKCK harus berasal dari domisili masing-masing. tak sanggup aku berfikir mencari solusi lain bergumam aku sendiridalam diam " aku mau mencari ilmu syar'i agar dekat dengan Allah, bukan  mau bekerja di club malam ataupun sejenisnya', Namun kubersyukur masih tertanam keyakinan dalam diriku akan pertolongan Allah yang dekat, tertanam jelas keyakinan bahwa pasti Allah SWT takkan membiarkan hamba yang mendekati, malah ia jauhkan. dan pasti Allah beri kemudahan melibihi kesulitan.

Kuharap pertolongan Allah segera datang dengan kulantunkan KalamNya dalam hati yang gerimis dalam kamarku tanpa ada suarapun yang sanggup terucap. Berulang kali diketuknya pintu kamar oleh ayahku yang merasa khawatir dengan psikis anaknya. " mungkin beliau khawatir aku putus asa dan stress lalu gantung diri,... tidak ayah itu takkan terjadi"bisikku dalam hati. terus kulantunkan KalamNya samapi lelah dan tertidur diatas sajadah.


Terbangun , hati lumayan  merasa tenang. pasrah kami dalam perjalanan kehidupan dan bertawakal pada Rabb  Yang Perkasa. Singkat cerita Ayahku teringat oleh kebaikan Tante Cristine  seorang mualaf yang berbaik hati memberikan uang jajan yang lumayan besar karena pada  saat itu beliau bilang "lagi ada rezeki makanya pengen bagi-bagi pada yang dekat" yang beliau sendiri juga Atasan dari pamanku. bersilaturahmilah kami kesana, dan secara tak sadar kami ceritakan kisah memilukan ini pada beliau. Dan Luar biasa ternyata suami beliau adalah anggota Intelegent Negara ( Masha Allah ), yang pangkatnya jelas diatas jauh dari kepala kepolisian disini. Dan Beliaulah yang membantu mengurusi kesulitan kami.  (Al-hamdulillah ..... pertolongan Allah datang dari arah yang kami tidak sangka-sangka).

Sesulit apapun masalah manusia  di dunia, jika ia bertawakal  dan terus yakin akan kuasanya. Maka Allahlah sebagai wakilnya, entah dari arah yang sangat tidak di duga-duga. Allah hadirkan kasih-sayang melimpah ruah . Sudah Jelas dalam surat Al-Insyirah sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.Dalam tafsir pun menjelaskan kesulitan disini bersifat ma'rifah dan kemudahan bersifat nakirah. Berarti kesulitan takkan mengalahkan kemudahan . Janganlah sedih sesungguhnya engkau akan mulia jika engkau beriman. Dan Sungguh pertolongan Allah itu dekat , jika ia yakin akan itu. Tauhid itu optimis dan selalu Positif

"bassed on true story at dewata island"
      

Komentar

Postingan Populer