hati yang bersih dengan pendengaran dan penglihatan
Hati yang bersiih tak tercipta dengan
sendirinya . Ia lahir dari keikhlasan pemiliknya dalam menjaga kesuciannya. Manusia
yang diberi amanat oleh Allah seharusnya peka akan tugasnya, bukan malah
membiarkannya tenggelam dalam kumoulan noda hitam yang mengeras. Hati yang
keras yang harus kita jauhi.sebab hati yang di dalamnyatak ada sedikit cahaya
keindahan islam akan mati dalam kegegelapan. Jauh dari kebenaran dan kelogisan
fikiran. Tak meyakini kesalahan justru memperkeruh keaadan. Hati yang mati sudah
tak bisa membedakanmana yang haq dan mana
yang batil. Atau acuh ia dalam segala kebenaran. Sombongnya Iblis
mengeluarkannya dari Syurga. Takabburnya
Fir’aun menenggelamkan di lautan. Namun Hati bersih dan suci pasti akan menjaga
pemiliknya dari kedurhakaan. Fitrahnya hati jika dia sedikit ternoda akan merasa
gundah . Ia akan peka terhadap bisikin
ajarang penyimpangan di sekelilingnya. Lantas apa yang membuatnya bersih. Coba sejenak
kita perhatikan surat an-nahl : 78
أعوذ
بالله من الشيطان الرجيم
وَ
اللهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُوْنِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْئَا وَ جَعَلَ لَكُمُ السَمْعَ وَ اْلأَبْصَارَ وَ
اْلأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberimu pendengaran
, pengelihatan dan Hati nurani , agar kamu bersyukur”.
Ada tiga kata yang tergaris bawah yaitu,
pendengaran , pengelihatanlalu hati nurani. Ketika Allah meniupkan ruh ke
dalam janin lalu menyempurnakan. Saat
pertama kali manusia keluar dari perut ibunya. Saat itu kalimat yang ia dengar adalah suara yang mengagungkan ALLAH
SWT, yaitu adzan. Lalu apa maksudnya, Agar apa yang ia dengar pertama kali
adalah mengagungkan Rabbnya. Mendengar dan melaksanakan seruannya yaitu
beribadah kepada Allah SWT dalam konsep ibadah yang menyeluruh bukan hanya
sekedar ritual tapi menjadikan ajaran dalam setiap jejak kehidupanya.
Inilah keajaiban Qur’an dalam segala konsep
dan aspek. Bukan hanya karena tata bahasa nya,atau makna namun juga
keilmiahannya yang sangat solid. Kenapa Allah katakan dalam firmannya
pendengaran lalu penglihatan baru hatinurani.kenapa Dia tak menuliskan
penglihatan lalu pendengaran lalu hati
nurani, atau terblak-balik. Disinilah kita ambil kunci dari apa yang kita bahas
di atas. Allah letakkan pendengaran di paling pertama karena indara pertama yang berfungsi dalam menyempurnakan
manusia adalah pendengaran . dan riset ilmiah baru-baru ini bisa
membuktikannya. Itulah kenapa bayi yang
terlahir dalam kondisi cacat otak sekalipun ia bisa menghafalkan Al-Qur;an. Karena
pendengarannya terasah oleh mu’jizat
Al-Qur’an. Dapat disimpulkan bahwa apa yang kita dengar sangat mempengaruhi
jiwa dan psikis kita. Pendengaran yang pertama lalu penglihatan mengukuhkanya
yang menjadikan hati bersih. Jika yang sering didengar adalah bacaan Al-Qur’an
yang dilihat semua yang baik-baik, pasti akan terasa tentram hatinya dan tenang
jiwa. Namun yang sering dengar lagu-lagu galau atau yang lainya dan yang dilihat semuanya maksiat, bisa
dibayangkan bagaimana kondisi hatinya.
Jaga telinga , jaga mata, maka terjaga hati. Karena
apa yang terdengar dan apa yang terlihat akan mempengaruhi hasilnya.
Fastabiqul khairat ..............
Komentar
Posting Komentar