Puisi Palestina (ketika jiwa menggugah hati yang terisak)
Ketika jiwa menggugah hati yang terisak
Jangan tanyakan......
Kapan terakhir tangan ini terulur untuk mereka
Atau menengadah meminta kekuatan untuk mereka
Jangan tanyakan.......
Kapan terakhir hati ini menangis mengingat mereka
Atau terakhir hati ini sesak melihat keaadaan mereka
Jangan tanyakan.... Kumohon..
karna Aku tak bisa menjelaskannya
Tapi tanyakan mereka yang masih memiliki hati nurani
Yang dengan tegas mengecam sesorang yang melanggar HAM
tapi berpaling ketika melihat kekejaman di tanah palestina
Tapi menghindar dan tak pernah mau tau
perjuangan suci para Pejuang tanah kelahiran para Nabi
Namun ketika negara non muslim di serang , dihancurkan
Dunia seakan sangat berduka.... Bahkan sangat berduka...
#saveparis ??????.......
Pernahkah mereka berfikir kekejaman yahudi dan menulis #save palestina
Tak perlu heran....
SELAMANYA MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BERBUAT ADIL
SELAMNYA MEREKA AKAN MEMBUAT KITA LEMAH
AGAR KITA TUNDUK PADA MEREKA
Bagaimana hati ini tak pilu.....
Bagaimana lidah ini tak kelu...
Bagaimana tangan ini tak kaku...
dan Bagaimana raga ini tak beku...
Mereka saudaraku, ....
Di bunuh dengan sangat keji, Tanpa ada rasa manusiawi,
tanpa memandang yang lemah dan ia yang pasrah
Memang persaudaraan ini tak terbangun dari darah yang sama
Memang persaudaran ini tak terhimpun dari rumpun yang sama
Namun iman..... Ia yang membungkus persaudaraan itu menjadi cinta
Dan islam.... Ia yang menyatukan hati yang terceraikan
Tak sanggup kita setegar mereka Sang Pejuang Islam di tanah Al-Quds
Tapi cukup kita bangkit kembali pada jalan yang lurus
Kita kuatkan tali iman dan persaudaraan yang terurus
Mengokohkan persatuan dan tak membiarkan pemerintahan dzolim terus menerus
Bodohnya kita yang tak mengerti bahwa kita umat yang sedang sakit
Terlilit penyakit yang menganggap akhirat terasa sempit
Padahal kebahagiaan dunia itu fana dan sedikit
Namun mereka musuh Allah tau jika kita memutuskan untuk bangkit
Mereka akan tercekik serta lari terbirit-birit
Saudaraku.... Meski lisan tak sanggup menguraikan kata
Meski rasa tak terguncahkan betapa sakitnya
Namun kita masih bisa mengangkat tangan
dan mengokokhkan persatuan kita.....
Agama ini butuh perjuangan.. Bukan hanya dalam hati
Tapi juga raga serta nyawa....
Komentar
Posting Komentar