Marhaban Muharram , Hijrahkan keimanan kita?
Gerbang pintu tahun
baru hijriyah sudah terbuka. Sudah ditutup pintu tahun 1436 hijriyah menuju
pintu baru 1437 hijriyah. Bagaimana kita menyikapinya?. ada sebuah pemahan yang
beredar luas di kalangan kita . “jika mereka memerianhkan atau merayakan Tahun
Baru Masehi dengan meriaah pesta pora, hura-hura , senang-sennang , kenapa kita tidak dengan tahun Baru Hijjriyah??”
tentu itu adalah pemahan yang salah . Kenapa?, karena kebahagian sesungguhnya bagi
seorang muslim adalah di Syurga dan bukan di dunia. Lalu buat apa kita berpesta
ria, bersenang-senang sedangkan kain kafan telah menunggu kita dan amal belumlah
seberapa. Karena hakikatnya dalam menjumpai tahun baru hijriyah seyogyanya kita
mengingat suatu peristiwa , dan mempelajari peristiwa dasyat itu. Yaitu hari
dimana terbukanya pintu kejayaan umat muslim setelah sekian lama terpuruk di
makkah. Peristiwa besar ketika muhajirin harus rela bahkan sangat ridho
meninggalkan sanak keluarganya, tanah airnya, harta, dan ribuan kenangan di dalamnya demi akidah dan ketaatan yang kuat
dan kokoh , niat yang murni serta pengorbanannya yang berapi. Hijrah kaum muhajirin yang berdasarkan tiga partikel
itu (niat yang murni , ketaatan dan akidah yang kokoh serta pengorbanan yang
berapi). Menghasilkan buah yang sangat manis ketika kejayaan Islam terpampang
di seluruh Jazirah Arab juga persaudaraan yang benar-benar kuat diantara
muhajirin dan Anshor , juga keamanan yang tenang dalam menjalankan syariat
Allahﷻ .
Lalu pertanyaannya
kapan ditetapkannya tahun hijriyah ? Sudahkah kita mengetahuinya?
Imam ghozali
menyebutkan “ Barang siapa yang tidak mengetahui masa lalunya maka akan sulit
mengetahui masa depannya”. Itulah pentingnya menyelami sejarah-sejarah Islam
dengan kegemilangannya agar kita bisa bangkit lalu meraih kegemilangan itu
lagi. Tahun hijriyah di tetapkan saat kekhalifahan umar bin khattab berlangsung
di tahun kelima, yaitu tepatnya di tahun
17 hijriyah. Setelah bermusyawarah bersama para sahabat di tetapkanlah awal
tahun baru hijriah di bulan muharram ,
karena bulan itu awal sahabat pergi hijrah ke madinah munawwaroh meski
Rasulullah berhijrah pada tanggal 12 rabiul awwal . karena hijrah adalah
peristiwa penting kebangkitan umat Islam.
Setelah turun perintah hijrah dalam surat Al-Anfal 72
, para Sahabat sangat berantusias dengan perintah ALLAHﷻ “sami’naa wa atho’naa/ kami mendengar dan kammmi taat”. Namun ada salah seorang sahabat nabi yang sedang sakit parah namun
dengan semangat yang membara ia diminta di tandu untuk ikut hijrah ke madinah
namun sayangnya maut telah menjemputnya di tengah perjalanan , lalu turunlah
surat An-nisa ayat 100: “barangsiapa yang keluar dari rumahnya dengan
bermaksud berhijrah karena Allah dan RasulNya kemudian kematian
mmenimpanya(sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh pahalanya telah
ditetapkan disisi Allah. Dan Allah maha Pengampun, Maha Penyayang. Ia
adalah Dzohroh , sahabat nabi yang lemah fisiknya tapi kuat niatnya , ketaatannya dan Cintanya pada
Allah dan RasulNya.
Menurut Imam Suyuti
bulan Muharram disebut juga dengan Syahrullah yaitu bulan Allah. Karena
nama bulan itu dibuat pada zaman Rasulullah . sebelumnya pada zaman Jahiliyah
bulan Muharram disebut dengan bulan Shofar Awal. Pada bulan ini umat jahiliyyah dulu meyakini ini
adalah bulan perdamaian , yaitu disaat
setiap orang dilarang untuk saling membunuh dan pada setiap suku dilarang untuk saling
berperang, atau seseorang yang mempunyai dendam kepada seseorang agar tidak
membalas dendamnya di bulan ini. Dan bulan muharram termasuk dari empat bulan
haram yang lainnya yaitu rajab, dzulhijjah dan dzulqo’dah. Bulan-bulan yang
diharamkan untuk berperang kecuali ada sesuatu hal lain yang memaksa perang itu terjadi.
Di bulan ini
juga ada hari yang istimewa yaitu hari
kesepuluh bulan Muharram , “ Ini adalah hari dimana berlabuhnya kapal Nabi
Nuh alaihissalam diatas bukit judi, lalu Lalu Nabi Nuh alaihissalam dan
Musa berpuasa karenya sebagai tanda
syukur (H.R. Ahmad) dan juga diriwayatkan
sebuaah hadist : “ini adalah hari yang agung yaitu hari dimanaa Allah ﷻ menyelamatkan Musa dan menenggelamkan
keluarga Firaun. Maka Nabi Musa alaihissalam berpuasa sebagai bukti syukur
kepada Allahﷻ. dan Rasulullah
bersabda : “Puasa yang paling
utama setelah Ramadhan adalah di bulan
Allah(yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu
adalah shalat malam” (H.R. Muslim). Penduduk khaibar (mereka pada waktu itu
orang-orang yahudi) berpuasa pada hari asyura dan selalu menjadikan hari raya
mereka menghiasi wanita-wanita mereka dengan emas dan perhiasan mereka,Lalu Rasulullah bersabda: “Maka berpuasalah kalian pada hari itu ( HR.Muslim) . Rasulullah bersabda : “Aku lebih berhak mengikuti Musa alaihissalam dari pada mereka”
, maka beliau berpuasa dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa . namun
ketika ada perintah dari Rasulullah , salah satu sahabat Nabi berkata “ Ya Rasulullah ini adalah hari
yang diangunggkan Yahudi dan Nasrani”. Maka Rasulullah pun bersabda : “ jika tahun depan kita bertemu bulan Muharram kita
akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan)” (H.R. Bukhari dan
Muslim). Rasululullah juga bersabda
“puasalah pada hari asyuro, dan berbedalah dengan yahudi dalam maslah ini.
Berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya”maka untuk
kehati-hatian dan agar tidak seperti hari
besar yahudi berpuaslah tiga hari tanggal 9 ,10, dan 11. Adapun yang
berpuasa ditanggal 10 saja tidaklah apa-apa.
Adapun keutaman puasa Asyura ada pada hadist
berikut; Rasulullah bersabda “Aku berharap pada Allah
dengan puasa asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya (H.R
Bukhori dan Muslim). Itulah keutaman
puasa asyura dalam hadist yang shahih, namun sekarang banyak sekali dijumpai hadist-hadist
palsu mengenai keutamaan puasa di hari asyuro. hadist palsu seperti tidak boleh
diyakini kabarnya seperti “ Barang siapa berpuasa Asyura maka seakan-akan ia
bepuasa sepanjang tahun. Puasa Asyura adalah puasa para Nabi. Dan barang siapa
menghidupkan malam Asyura maka seakan-akan ia beribadah kepada Allahseperti
ibadahnya para penghuni tujuh langit.” Dan hadist palsu yang lain “
Barangsiapa sholat empat rokaat dan pada setiap rokaat ia membacaa Al-Fatihah
sekali dan al-ikhlas 50 kali , maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama
50 tahun yang lalu dan 50 tahun yang
akan datang dan Allah akan membuatkan bagianya satu juta mimbar dari cahaya
dihadapan para malaikat yanng mulia.” Dan masih banyak hadist palsu lain yanng
menjelaskan begitu banyaknya imbalan yang didapat dari puasa asyura, sebagai
muslim yang bijak sebaiknya kita meneliti dahulu apakah itu hadist shahih atau
hadist palsu. Apakah bisa dijadikan pedoman atau tidak , karena diterimanya
sebuah amal itu memiliki dua syarat , yaitu ikhlas dan mengikkuti perintah
Rasul . namun jika ingin berbuat baik kepada
seseorang tidak perlu mengkhususkan pada hari itu atau mengkaitkan denngan
hadist-hadist palsu diatas.
Bagaimanapun
, sebagai seorang muslim. Memaknai hakikat hijriyah adalah hijrahnya hati dari
kemungkaran menuju kebaikan. Meninggalkan kekufuran menuju cahya keimanan. Meninggalkan
syirik menuju tauhid. Meninggalkan sifat munafiq pada keiistiqomahan dalam
ibadah. Dari maksiat kepada taat. Dari mencari yang haram pada menuju yang
halal. Karen hijrah mental itu adalah mutlaq bagi setiap muslim .jika ingin
menjadi muslim yang kaffah maka lewatlah jalan keimaan yang murni , menjauhi
kedzaliman kepada Allahﷻ , kedzaliman kepada orang
lain atau kepada diri sendiri. Membuka gerbang dengan niat yang tulus
membesarkan panji-panji Allah dan berusha lebih dekat denganNya. Rasulullah bersabda : “ Hijrah belum berakhir sehingga berakhirnya taubat dan
taubat tidak akan berakhirsehingga matahari terbit dari sebelah barat”. ( H.R.
Ahmad, Abu Dawud, Baihaqi). Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
senantiasa bertaubat. astagfirullah lii wa lakum, wallahu a’lam_
Komentar
Posting Komentar