daun yang gugur tak pernah memilih daun yang kering saja



Beberapa hari yang lau terdengar kabar yang sangat memilukan ,Seorang Pengendara  ojek melaju melintasi derasnya hiruk-piruk ibukota. Menerobos dengan kehati-hatian, melaju melintasi jalanan ibukota dengan istri tercintanya yang sedang hamil, dan anaknya yang masih berusia dini. Namun perih sangat ceritannya ketika motor mereka tertabrak dengan kopaja yang akhirnya menewaskan seluruh anggota keluarga pengendara motor itu termasuk cabang bayi dalam kandungan si ibu , tapi anak mereka  yang masih kecil terselamatkan atas izin Allah. Usia mereka belumlah 60-an tahun atau 70-an tahun, dan cabang bayipun belum merasakan udara dunia. Menikmati keindahannya dan rahmat ALLAH yang meluas di penjuru belahan dunia manapun.
Sejatinya Kematian bukanlah sebuah pilihan. Atau sesuatu yang bisa kita pilih kapan itu bisa terjadi. Jika kita melihat pohon di halaman rumah kita atau di halaman sekolah ,kampus, ataupun kantor. Perhatikanlah sejenak daunnya. Ia gugur ,namun angin tak pernah memilih daun yang kering saja , atau daun yang hijau saja . ia gugur sesuai kehendak ALLAH. Seperti firman ALLAH surat Al-an’am 59
بسم الله الرحمن الرحيم
 وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهُ إِلَّا هُوَ . وَ يَعْلَمُ مَا فِيْ الْبَرِّوَ الْبَحْرِ وَ مَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَ لَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلّاَ فِيْ كِتَابٍ مُبِيْنٍ.
Yang artinya:
Dan kunci-kunci semua yang ghaib ada padanNya. Tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut . tidak ada sehelai daunpun yang gugur yang tidak diketahuiNya. Tidak ada sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidakpula sesuatu yang basah atau yang kering yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).
Dengan Agungnya ALLAH Jalla Jalaaluh menjelaskan kebesaranNya. Tak ada satupun yang luput dari pantauanNya. Tak ada secuilpun sesuatu yang ada dalam naunganNya hilang dari genggamanNya. Bahkan daun yang gugur atau sebutir biji dalam kegelapan. Di laut maupun di darat. Dimanapun dan dalam kondisi bagaimanapun Allahlah yang mengaturnya.
Daun yang gugur itulah diibaratkan kematian . kematian yang tak memilih entah dia berumur muda ataupun di penghujung usia. Entah dia dalam keaadaan siap ataupun menghindarinya. Entah dalam keadaan lalai atau merindukan pertemuan denganNya. Sungguh kematian bukanlah pilihan. Ia datang tanpa peringatan , datang tanpa kenal perasaan, ia datang karena perintah RabbNya . lalu mengambil nikmat yang pertama pada manusia, dan memunculkan rasa sakit yang mendera, dan meninggalkan jasad biru , beku  , kaku dalam penantian. Penantian hisab yang sebagian merindukannya atau sebagaian lain takut karenanya.
Dikisahkan dalam yaumul hisab ketika seorang mukmin yang mendapat buku amalnya dengan tangan kanannya, dengan bangga ia berkata “ambilah kitabku ini lalu bacalah”. Kegembiraannya membuncah seakan ia ingin memberitahukan pada semua penduduk akhirat bahwa ia dengan bangga mempunyai amalan yang diterima sebagai pemberatnya masuk ke dalam syurga yang tinggi , semua makanan sangatlah dekat dan kenikmatan yang sangat nyata. Namun bagaimana dengan orang-orang kafir? , dengan takut ia mau mengambil buku catatan amalnya dengan tangan kanannya. namun tak bisa ,tapi tangan kirinyalah kitab itu terpegang. Dengan  lirih dia berkata “Alangkah baiknya jika kitabku ini tidak diberikan padaku”. Wahai kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu.
Manusia takkan pernah tau kapan hal itu akan terjadi, seperti seorang pemilik pohon yang tak mengerti daun mana yang akan gugur. Jika itu terjadi besok, entah tahun esok atau bulan esok atau esok hari, maka sudah sesiap apakah kita?. Kalaupun tak ada jaminan esok kita masih hidup seharusnya amal kita pun    sudah siap untuk dihisab hari ini. Seperti seorang musafir yang sudah siap dengan perbekalannya di hari sebelumnya. Saat  detak jantung berhenti, saat nafas berhenti berhembus, saat mata kaku dalam berkedip maka itulah perjalanan dan  kehidupan yang panjang baru dimulai. Bukanlah dia yang paling kuat jika ia bisa menang dalam setiap pergulatan tapi ia yang paling kuat ialah yang senantiasa selalu mengingat akan kematian. Semoga ALLAH JALLA JALAALUH menjadikan kematian kita menjadi yang Khusnul Khotimah, aamiin...........

Komentar

Postingan Populer